Posted in:
By Eko NP Andi 0 komentar

Sakit 1/2 Jiwa


Penulis: Endang Rukmana
Jumlah halaman: 274 hlm
Cetakan: 1
Tahun terbit: 2006
Penerbit: GagasMedia
ISBN: 979-780-031-8





Jika suatu hari di jalan kota atau pelosok desa elo-elo pada ketemu seorang remaja pake jaket buluk, T-Shirt putih yang udah lecek, atau kemeja warna abu-abu taik kucing, jeans rombeng yang nyaris jamuran, jas hujan warna ijo taik kuda, sepatu TNI warna item, menyandang blue-night ransel, dan berkepala botak! Panggil aja dia: “Hei, Bob!” Maka remaja bandel itu akan menoleh, tersenyum, dan…, PLTAKK!!!!!—menjitak kepala lo dengan sadisnya (bukan menjabat tangan lo dengan eratnya), seraya berkata: “Aduh Bro, apa kabar, ke mana aja lo nggak keliatan? Ditelen Satpam Ancol ye?!”…..“Elo tuh sakit ye!”“Sakit apaan, Mon?”“SAKIT JIWA, tau!”“Kayaknya sih iya, tapi cuma setengah sih!”“Wah, bener-bener sakit nih orang! Nggak ngerti gue Bob!”“Iya Mon, gue sakit jiwa, tapi cuma setengah!”“Sakit 1/2; jiwa, gitu? Mana ada, woy!”…..Bermula dari rasa penasarannya pada pesan gaib dari Si Kakek Bijak, Bobi memutuskan melakukan perjalanan ke tanah Baduy untuk menemukan kubur ari-arinya. Perjalanan ini adalah sebuah proses pencarian jati diri. Ari-ari Bobi yang dikuburkan di Baduy, bagi Bobi adalah bagian darinya yang tercecer; setengah jiwanya yang belum ia temukan.

Bobi merasa ada panggilan batin. Ia harus menemukan kubur ari-arinya itu, seperti seorang bajak laut yang bersikeras menemukan harta karun. Tetapi apa yg dicari Bobi bukan sembarang harta karun. Harta karun berwujud ari-ari yang sudah lumat ditelan bumi Sasaka Domas itu, semacam harta karun jiwa (soul treasure) yang akan membawa padanya sebuah jejak dari masa lampau.

Namun, pada saat yang sama, Bobi dihadapkan pada pertanyaan Monda, gebetannya: “Apa sih yang LEBIH BERARTI dari GUE? Harta karun Fir’aun? Berlian peninggalan Cleopatra? Harta rampasan perang Napoleon?!”

Dalam perjalanannya ini, yang seolah tak lebih dari gairah berlebih seorang remaja eksentrik, Bobi bersama tokoh-tokoh lainnya mengalami berbagai peristiwa seru, cinta lokasi, serta begitu banyak kekonyolan yang akan mengocok perut pembaca.
Lantas, apakah perjalanan Bobi memang bermakna sebagai pencarian setengah jiwanya (terapi sakit ½ jiwanya!). Atau seperti kata Monda: “A HALF OF YOUR FOOLISHNESS, Bob!”*
*) Resensi oleh penulis via e-mail (so, gak promosi lho ?)
Well, membaca novel ini serasa jadi orang tolol. Megang buku, sambil ketawa2 sendiri. Asli nih novel kocak abis. Selain itu qt jg jadi tau budaya yang ada di tanah Sunda, en Badui. Nilai plus lagi perbendaharaan bahasa sunda gw nambah...! gratis lagi, gak pake kursus2an.