Posted in:
By Eko NP Andi 0 komentar

Finishing Touch Lemah, Tiga Poin Melayang

Target timnas meraih hasil “minimal” imbang dalam laga melawan Australia semalam tercapai. Pertandingan semalam seharusnya kita bisa membawa pulang tiga poin. Jika melihat serangan yang dilancarkan sebenarnya minimal 2 gol harusnya bersarang di gawang Australia.

Sejak awal aku sudah memperkirakan formasi yang digunakan seperti yang ditampilkan Bendol semalam. Empat bek sejajar, dua gelandang bertahan, seorang playmaker, dua sayap yang berotasi, dan seorang target man. Dalam preview kemarin formasi itu adalah 4-2-3-1. yang cukup mengejutkan adalah tampilnya Talaohu Abdul Musafry sebagai starter menggantikan peran Bambang Pamungkas. Selain itu tak ada perubahan yang berarti.

Dalam pertandingan tersebut, barisan pertahanan Indonesia bermain cukup rapi. Jebakan-jebakan off-side berjalan baik. Komunikasi di lini ini sudah mulai membaik. Peran dua gelandang bertahan yang diemban oleh Ponaryo dan Hariono juga sangat bagus. Kredit poin layak diberikan pada pemain debutan, Hariono, yang berkali-kali berhasil meng-intercept serangan Australia sebelum memasuki jantung pertahanan kita. Pemain yang satu ini tak henti-hentinya berjibaku dengan para pemain Australia.

Peranan pasukan penyerangan juga sebenarnya tak kalah bagusnya, hanya saja seringkali terlambat mengambil keputusan dan komunikasi yang sering terputus. Beberapa kali terjadi miss communication. Entah itu Firman, Boaz, Budi, atau pun Musafry. Akibatnya, pola serangan yang sudah terbangun jadi sia-sia. Boaz Solossa sepertinya masih belum mampu menunjukkan performa terbaiknya, walau beberapa kali akselerasinya menyulitkan pemain bertahan Australia. Dua kali cedera parah masih menjadi trauma bagi pemain masa depan ini.

Memasuki babak kedua, Indonesia bermain lebih bagus menurutku. Indonesia boleh dikata bermain dengan sebagai mana mestinya. Bola-bola pendek, cepat. Tapi permasalahannya ya itu tadi, finishing touch, komunikasi, dan pengambilan keputusan masih mengganjal.

Masuknya Ellie Aiboy, Bambang, dan Erol FX Iba juga tak menyelesaikan masalah ini. Peluang terbaik dimiliki Budi Sudarsono. Hanya saja sundulannya menyambut umpan silang Ellie tak sempurna. Hilang sudah kesempatan membuka skor.

Satu angka yang diraih Indonesia, memang cukup disayangkan. Bermain melawan tim yang tidak dalam kondisi seratus persen fit, kita tak mampu memenangkan pertandingan. Apalagi permainan Indonesia juga cukup bagus. Aku kira semua orang setuju, seharusnya Indonesia bisa meraih tiga poin.

Namun, yang perlu dipikirkan saat ini adalah menjaga konsistensi permainan seperti ini. Dengan 2 poin yang sudah diperoleh, kesempatan menuju putaran final Piala Asia 2011 masih terbuka. Dan, tidak menutup kemungkinan, jika permainan timnas semakin membaik, lolos dari grup neraka ini. Viva Indonesia!!! (DenMasKodox’s)