Posted in: ,
By Eko NP Andi 0 komentar

Demam EURO, Sudah di Mulai...

AKHIRNYA, setelah lama menunggu, EURO 2008 di mulai juga. Dua hari pula aku begadang, melewatkan malam bersama aksi bintang-bintang sepakbola benua biru itu.

Selama dua hari gelaran, beberapa tim unggulan mulai menunjukkan potensinya untuk menjuarai EURO kali ini, beberapa malah melempem. Tim tuan rumah pun tampil mengesankan, walau keduanya kalah.
Jerman yang jadi tim jagonku sukses mengalahkan Polandia dengan skor 2-0. Sepakbola menyerang yang di mainkan anak buah Joachim Loew ini terbilang efektif dan efisien. Memainkan formasi 4-3-3 Jerman sangat atraktif dalam menyerang. Dalam pertandingan kemarin malam, terlihat sekali tak banyak bola berlama-lama di kaki pemain. Satu dua sentuhan, oper. Walaupun pada babak pertama masih terlihat canggung, masih mencari bentuk permainan. Sementara itu dari segi pemain, Mario Gomez yang aku harapkan bermain cemerlang ternyata sangat jauh dari harapan, canggung dan masih mandul. Yah, bisa dimaklumi sih. Karena ini adalah pertandingan perdananya di level turnamen dunia. Yang suprise malah Lukasz Podolski, pemain yang jarang bermain di level klub (Bayern Muenchen) ini malah tampil cemerlang. Bahkan pemain berdarah Polandia itu memborong dua gol kemenangan Jerman, masing-masing pada menit ke 20, dan 72.
Pada babak pertama walaupun bermain offensif serangan-serangan yang dilancarkan Jerman terasa kurang menggigit, baru pada babak kedua setelah Fritz digantikan Bastian Schweinsteiger terlihatlah Jerman yang sesungguhnya. Serangan dari sayap mulai hidup. Indah sekali. Aku jadi terkenang World Cup 2006. Dengan performa yang ditunjukkan kemarin malam, tak salah agaknya jika menempatkan Jerman sebagai unggulan. Jika dalam pertandingan-pertandingan ke depan performa tetap terjaga siap-siap menunggu Jerman di Final.
Sementara itu pada pertandingan perdana di grup maut (grup C) semalam, antara Perancis vs Rumania berakhir imbang tanpa gol. Pada pertandingan tersebut, Perancis masih melempem. Ternyata, sosok Zinedine Zidane masih dibutuhkan tim Prancis. Tanpa kreator serangan sekaliber Zidane terbukti Perancis tampil monoton. Aliran bola tidak jelas, sepertinya pemain-pemain mereka kebingungan saat menguasai bola dan mengumpan. Ribery yang diharapkan mampu menggantikan peran Zidane tak bisa leluasa bergerak, karena selalu dikawal ketat pemain-pemain bertahan Rumania. Rumania sendiri bermain apik, strategi yang di susun Victor Piturca terbukti efektif mematikan pergerakan pemain-pemain Perancis untuk leluasa menyerang. Dengan menumpuk pemainnya di tengah, serangan-serangan Perancis bisa diredam sejak berada di lini tengah.
Kejutan terjadi pada pertandingan kedua grup C, antara Italia vs Belanda. Belanda sukses menggulung jawara Piala Dunia dua tahun lalu itu dengan skor akhir 3-0. Permainan rancak ala total football berhasil menembus tembok cattenachio. Aku sendiri terkejut menyaksikan permainan cepat yang dikembangkan Belanda. Duo striker sayap mereka, Sneidjer dan Kuyt menjadi aktor penting kemenangan tersebut. Singkatnya, permainan Belanda mengerikan. Sebuah sinyal bahaya bagi tim lain. Italia sendiri sebenarnya tidak tampil buruk, hanya saja cederanya il cappitano Fabio Cannavarro membuat lini belakang mereka terlihat rapuh. Duet Materazzi-Barzaghli sering nggak nyambung, tiga gol yang bersarang menjadi bukti buruknya koordinasi mereka. Agaknya Donadoni membaca pikiranku, tadinya aku berharap Del Piero dan Cassano bakal dimainkan menggantikan Di Natale dan Cammoranesi, dan benar juga. Pemikiran via telepati itu, disetujui oleh Donadoni. Sayang karena jarak Malang-Swiss jauh,jadi pesan yang dikirim sudah terlambat. Belanda keburu kuat di belakang, dan kecolongan dua gol dibabak pertama cukup memberatkan.
So, gitu dulu yach apdet dari EURO 2008. Udah kepanjangan, lagian capek juga nyerocos nggak jelas.. Sekarang mo tidur buat begadang 'ntar malem...